Lagu Resmi Piala Dunia

Lagu Resmi Piala Dunia

Padi, "Work of Heaven" - Piala Dunia 2002

Pasti banyak orang yang tidak sadar bahwa Indonesia juga menyumbangkan lagu untuk Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2002, Padi terpilih untuk merilis lagu bertajuk "Work of Heaven" yang masuk ke dalam kompilasi soundtrack Piala Dunia 2002. Saya sendiri menjadi saksi bagaimana lagu ini diputar di TV nasional pada tahun itu dengan cuplikan aksi-aksi para pemain di dalam MV-nya. Lagu ini juga dinyanyikan dalam bahasa Inggris-bahasa yang sangat jarang dinyanyikan Fadly Padi. Bagi yang belum menyadari bahwa sebenarnya kita punya band yang menyanyikan lagu untuk Piala Dunia, kini waktunya mendengar "Work of Heaven" di platform streaming musik favoritmu.

Knaan, "Wavin' Flag" - Piala Dunia 2010

Seperti yang sudah disinggung di atas, Piala Dunia 2010 memang meninggalkan memori indah mendalam bagi sebagian besar penontonnya-kecuali bagi fans Belanda. Selain "Waka Waka", lagu "Wavin' Flag" dari Knaan juga sangat enak untuk didengar hingga saat ini. Bahkan lagu ini juga dinyanyikan dalam versi Indonesia oleh Ipang Lazuardi. Selalu diputar saat Piala Dunia 2010, lagu ini sebenarnya dirilis oleh Coca Cola untuk menyambut pesta sepak bola di Afrika Selatan itu. Walaupun tidak masuk dalam daftar resmi lagu Piala Dunia, "Wavin' Flag" sangat layak masuk daftar ini.

Shakira, "Waka Waka" - Piala Dunia 2010

Kalau bicara soal topik lagu Piala Dunia terbaik, sudah pasti "Waka Waka" dari Shakira wajib masuk. Lagu ini benar-benar ikonik dengan chorus yang catchy hingga membuat banyak orang tetap menyanyikannya sampai saat ini. Lagu ini juga membawa kita flashback ke tahun 2010 saat Piala Dunia diselenggarakan di Afrika Selatan. Keseruan Piala Dunia 2010 memang sangat besar pada saat itu. Bahkan, gelaran tahun tersebut banyak diakui sebagai Piala Dunia terbaik, khususnya oleh para generasi milenial dan Gen Z. Sepertinya kehebatan lagu ini sulit ditandingi hingga puluhan tahun ke depan, hingga muncul lagu Piala Dunia lainnya yang mampu membuat kita bersenandung tanpa disadari seperti "Waka Waka".

Lagu Piala Dunia Terbaik

Kali ini, saya merangkum lima lagu Piala Dunia terbaik sepanjang masa yang sudah menemani saya menyaksikan para negara bertanding memperebutkan gelar sebagai juara dunia di sepak bola. Jadi, lagu siapa saja yang terpilih?

Vangelis, "Anthem" - Piala Dunia 2002

Lagu-lagu khas Piala Dunia memang lebih identik dengan musik dance hingga EDM. Tapi Vangelis dalam karya masterpiece-nya berjudul "Anthem" benar-benar menjadi anthem saat Piala Dunia 2002. Hadir dalam dua versi, yaitu synthesizer version dan orchestra version dengan choir di bagian intro, saya memilih versi orkestra sebagai penutup dari daftar ini. Vangelis berhasil menampilkan sisi kesakralan Piala Dunia dengan pelan tapi pasti melalui alunan nada yang artistik. Setiap mendengar lagu ini, saya juga langsung flashback pada momen di mana Piala Dunia 2002 yang diadakan di Jepang-Korea Selatan menjadi sejarah penting dalam dunia sepak bola Asia karena pertama kalinya diadakan di benua ini. Walaupun dibumbui kontroversi, Piala Dunia 2002 menjadi gelaran Piala Dunia paling agung berkat "Anthem" yang mengiringi sepanjang kompetisi berlangsung.

Dari kelima lagu ini, saya yakin ada beberapa lagu yang belum pernah kamu dengarkan. Mumpung saat ini sedang berlangsung Piala Dunia 2022 dengan soundtrack yang harus diakui kurang enak didengar dan tidak catchy, lebih baik kamu mendengarkan daftar lima lagu Piala Dunia terbaik sepanjang masa di atas.

Kami Merupakan Agen RESMI Judi Taruhan Bola Piala Dunia 2022 Qatar. Menerima Berbagai Pilihan Deposit dan Menang Pasti Kami Bayarkan. Sbobet Bandar Bola Agen Judi Bola Piala Dunia 2022 Resmi Terpercaya. DAFTAR SEGERA MELALUI LINK DIBAWAH INI! Sbobet adalah salah satu Bandar Bola Agen Judi Bola Piala Dunia Qatar 2022 resmi di Indonesia yang telah menjadi pusat taruhan judi online terpercaya dengan ribuan member aktif setiap harinya. Apakah semua orang sudah menantikan ajang piala dunia 2022 ? Jawaban nya tentu pasti sangat di nantikan, karena semua negara dari seluruh dunia bertanding satu sama lain untuk membuktikan prestasi mereka dalam bidang olah raga sepak bola. Piala dunia merupakan turnamen akbar dalam olahraga sepakbola yang banyak dinanti-nanti. Turnamen ini mempertemukan semua negara terbaik dalam sepakbola untuk saling bertemu. Mereka bertarung satu sama lain dengan mengalahkan untuk menjadi juara pada turnamen ini. banyak para pecinta sepakbola menjadikan turnamen ini sebagai ajang taruhan. Tak terkecuali judi bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia yang akan diadakan sebentar lagi. Permainan taruhan bola online memang dianggap sebagai permainan yang menarik bagi kebanyakan orang. Mereka bermain dengan senang hati untuk dapat menebak tim mana yang akan keluar menjadi pemenang pada suatu pertandingan yang diadakan. Maka tak jarang banyak sekali saat ini situs judi bola online Maxbet Sport yang beredar di internet. Judi bola online yang beredar di internet merupakan judi bola yang sangat mudah dimainkan. Ini karena para pemain hanya perlu melakukan transaksi hanya melalui online dengan menggunakan android masing-masing. Para pemain tidak perlu reot-repotuntuk bertemu agar bisa melakukan transaksi dengan orang lain. Sedangkan untuk judi bola offline bisa dianggap judi yang agak merepotkan. Karena para pemain Sbobet Sport yang kalah harus melakukan penyetoran uang secara langsung dengan bertemu. Selain itu untuk mencari bandar secara judi offline jauh lebih susah dibanding. Maka tak heran banyak orangyang memilih untuk bisa melakukan permianan judi bola secara online dibanding dengan judi bola secara offline. Tak terkecuali permainan judi bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia. Situs Agen Judi Taruhan Bola Piala Dunia 2022 Terbaik Salah satu fiture kemudahan yang menjadi keunggulan dari judi bola online Maxbet Sport adalah terdapat sistem deposit. Bahkan sistem deposite yang ada pada setiap situs sudah sangat lengkap dan mudah. Para pemain bisa melakukan alat transaksi deposite melalui beberapa rekening bank dan semua e-money. tak hanya itu, bahkan ada beberapa situs judi bola online terpercaya yang menghadirkan fiture deposite menggunakan pulsa bagi mereka yang tidak mempunyai rekening bank dan juga tidak mempunya e-money. Pastikan anda sebagai pemain dari salah satu situs sudah melakukan daftar untuk bisa mendapatkan akses akun Sbobet Sport. Akses akun juga sangatlah penting agar bisa menikmati. Karena jika seseoang tidak memiliki akses akun [ada situs judi bola Sbobet Sport online, maka mereka tidak akan bisa menikmati taruhan. Tapi anda tenang saja, untuk bisa mendapatkan akun pada sebuah situs judi bola tidaklah susah. Andahanya perlu menekan tombol daftar yang tersedia pada situs judi bola online. Lalu anda bisa mengisi data yang dibutuhkan seperti no hp, username, dan juga password. Jika memang anda sudah selesai daam pendaftaran akun, maka hal selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah deposite. Anda bisa menuju menu deposite untuk bisa memulai pertaruhan. Lalu setelah itu anda bisa memilih menu deposite melalui pulsa. Dan anda bisa membeli pulsa pada nomor yang tersedia, lalu klaim deposite tersebut dengan menyebutkan serial number. Jadi itulah cara dan keunggulan deposite pulsa pada bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia . Daftar Situs Judi Bola Piala Dunia 2022 Resmi Qatar Bisa Dinikmati Selama 24 Jam Dan Terdapat Bonus Menarik Judi bola online merupaka permainan judi yang bisa dmainkan secara online Sbobet Sport yang menjadi populer pada saat ini. banyak pergelaran judi yang bisa dimainkan secara online. Seperti diantaranya adalah bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia 2022, judi piala champions, dan juga judi bola eropa. Bahkan judi bola oline bisa dimainkan secara mudah dan aman. Banyak fiture unggulan dari situs judi bola online yag bisa membantu seseorang untuk bisa melakukan transaksi pertaruhan. Salah satunya adalah menu deposit yang lengkap dan bisa memudahkan para pemain untuk menikmati judi bola online. Menu deposite berfungsi untuk sebagai alat transaksi pada sebuah situs judi bola online Sbobet Sport, bahkan sat ini fiture deposit pada sebuah situs judi bola online sudahlah sangat lengkap. Tak heran bahwa saat ini banyak orang yang melakukan judi bola secar online dibandingkan melakukan judi bola Sbobet Sport secara langsung. Selain itu adalah faktor bandar dari judi online yang juga sangat mudah. Para pemain tidak perlu repot-repot dalam mencari bandar jika memainkan judi bola secara online. Berbeda dengan judi bola secara offline yang mengharuskan para pemain mencaribandar secara susah. Dalam sebuah situs judi bola online biasanya terdapat jenis permainan judi yang lain. Permainan judi yang lain ini berfungsi untuk menghilangkan rasa bosan para pemain ketika sedang menunggu hasil dari taruhan bola yang mereka lakukan. Dan jenis judi ini juga berfungsi sebagai pendapatan tambahan bagi para pemain, karena tidak jarang banyak pemain yang mendapatkan kemenangan dua kali lipat. Yaitu menang dari judi bola dan judi lainnya. Jenis judi yang lain adalah kasino dan juga slot online Sbobet Sport. Untuk macam-macam kasino sangat banyak jenisnya, yaitu Judi Kartu online, remi, baccarat, gaple dan lain sebagainya. Sedangkan untuk slot online salah satu permainan judi yang paling terkenal adalah pragmatic. Judi ini mewajibkan para pemain untuk menebak gambar yang keluar. Situs Taruhan Bola Piala Dunia 2022 Menerima Deposit Pulsa dan E-Wallet Salah satu fiture yang paling menarik dari judi bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia adalah menu deposite yang lengkap. Terdapat beberapa jenis menu deposite yang bisa digunakan para pemain untuk memulai judi taruhan bola tersebut. Macam-macam menu deposite yang ada diantarnya adalah transfer rekening bank, e-money, dan juga yang terbaru yaitu menu deposite melalui pulsa. Menu deposite melalui transfer bank adalah para pemain judi bisa melakukan deposite ke rekening bank dari sebuah situs yang telah disediakan. Sedangkan untuk macam-macam e-money biasanya yang digunakan adalah shopeepay, dan, ovo, dan juga gopay. Untuk para pemain judi taruhan bola online yang belum memiliki rekening bank dan juga e-money bisa elakukan deposite melalui pulsa. Cara untuk melakukan deposit melalui pulsa pada taruhan bola sangatlah mudah. Para pemain tinggal mengisi pulsa pada nomor yang sudah disediakan. Lalu bisa mengkonfirmasi kepada para admin dengan menyebutkan serial number yang tersedia. Nah jadi itulah beberapa menu deposit Sbobet Sport pada bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia. Tentu saja diantara ketiga menu diatas yang paling mudah adalah menu deposit pulsa. Maka tidak heran banyak pemain lebih menggunakan menu deposit pulsa dibandingkan dengan dua menu deposit yang lainnya. Sistem Deposite Melalui Pulsa Pada Situs Bola Resmi Situs Judi Bola Piala Dunia Adalah Fiture Paling Mudah. Salah satu fiture unggulan pada situs bola resmi Situs Judi Bola Piala Dunia adalah bisa deposite melalui pulsa. Bahkan sistem seposite ini mendukung fiture deposite melalui semua provider pulsa yang tersedia di indonesia. untuk bisa melakukan deposite pulsa ini caranya cukup mudah. Apa itu piala dunia 2022 ? kenapa piala dunia 2022 sangat di nantikan ? Ini merupakan pertanyaan umum bagi yang belum mengenal ajang paling populer itu. Piala dunia 2022 adalah sebuah apresiasi atau hadiah untuk pemenang pertandingan antar negara dari seluruh dunia dalam bidang olah raga sepak bola. Untuk final event kali ini akan berlangsung di Qatar, jadi nama nya menjadi FIFA WORLD CUP Qatar 2022. Tentu saja banyak fans dari Indonesia yang ingin melakukan taruhan dalam event piala dunia 2022, untuk dari itu jangan sampai salah memilih bandar bola resmi agar tidak terjadi kekecewaan saat mendapatkan kemenangan. Agen Judi Bola Piala Dunia 2022 Terbesar di Asia Sbobet tidak hanya sebagai bandar bola resmi saja tetapi juga salah satu agen judi bola piala dunia 2022 terbesar di Asia, yang memiliki customer service profesional ( CS ) online 24 jam. Apa saja tugas mereka ? yaitu siap membantu setiap kendala yang di alami oleh semua member dan memberikan solusi untuk menyelesaikan kendala yang terjadi. Bagi member pemula dalam dunia judi bola online, bisa juga meminta tips ataupun cara main kepada customer service ( CS ) yang sedang bertugas. Bahkan untuk prediksi jitu bola hari ini, tips mix parlay terbaik, trik mudah menang slot online dan bocoran informasi slot gacor hari ini juga tersedia. Situs Judi Bola Piala Dunia 2022 Terpercaya Sbobet mempunyai dua kriteria untuk menjadi situs judi bola piala dunia 2022 terpercaya yaitu memiliki lisensi dari PAGCOR dan merupakan satu agen whitelabel resmi dari GoodGame ( GG ). Untuk hasil kemenangan tidak mungkin di larikan ataupun tidak di bayar, karena untuk mendapatkan kedua lisensi dari PAGCOR dan GoodGame ( GG ) harus melewati ujian yang cukup sulit yang membuktikan tanggung jawab dalam proses deposit , withdraw dan pelayanan apa saja yang di sediakan. Tidak hanya berpatokan dari lisensi saja, Sbobet juga terbukti dari mendapatkan kepercayaan dari ribuan member aktif. Khusus untuk event piala dunia 2022, Sbobet memberikan Sbobet taruhan judi bola terbesar dan layanan vip khusus member deposit besar. Apa saja keuntungan dari layanan vip khusus member deposit besar ? yaitu anda bisa langsung mendapatkan prioritas dari setiap transaksi deposit ataupun withdraw anda dan set

Bola yang digunakan di pesta akbar sepakbola mengalami transformasi besar sejak turnamen edisi perdana digelar di Uruguay hingga hari ini.

Sejarah Piala Dunia dalam banyak hal telah mengisahkan tentang sepakbola profesional itu sendiri.

Hal itu dapat dilihat dari perkembangan bola Piala Dunia, dari mulai kulit babi yang terikat sampai teknologi tingkat tinggi yang kini dikenal dengan nama bola sintetis, yang dapat diperoleh di berbagai toko dan sudah dipasarkan di penjuru dunia.

Bola juga memainkan perannya dalam mengatur jalannya Piala Dunia. Dari pergantian bola di saat half-time yang mempengaruhi laga final sampai model "supermarket" yang mendapat kecaman dari para penjaga gawang, berikut Goal sajikan sejarah bola resmi Piala Dunia dari masa ke masa.

Swiss World Champion (1954)

Piala Dunia digelar di Swiss pada 1954, dengan bola diproduksi oleh perusahaan Kost Sport yang bermarkas di Basel.

Bola yang diberi nama 'Swiss World Champions' ini mengambil langkah inovatif dengan mengadopsi struktur 18 panel, dengan setiap panel saling terkait dalam pola zig-zag. Bentuk ini yang kemudian akan digunakan pada bola-bola di beberapa dekade ke depan.

Kombinasi dari struktur itu dan warna kuning yang lebih cerah membuatnya jadi bola pertama yang mulai menyerupai model bola yang digunakan memasuki era 80 dan 90-an.

Menyedihkannya bagi Kost Sport, FIFA menghidupkan kembali aturan mereka dengan melarang setiap merek muncul di bola Piala Dunia 1954.

Photo credit: MDBR / Wikipedia

Untuk Piala Dunia 1958 di Swedia, FIFA menetapkan langkah awal dalam membuka turamen tersebut dengan memasok bola.

Mereka melakukannya dengan mengundang sejumlah produsen untuk mengirimkan bola tanpa merek bersama dengan surat yang menyatakan dari mana mereka berasal.

Pengacara menerima seluruh 102 entri dan memberi mereka masing-masing nomor. Lalu, empat anggota panitia penyelenggara juga dua pejabat sepakbola Swedia berkumpul untuk memeriksa bola dan mengujinya.

Pada akhirnya, bola No. 55 dipilih sebagai bola resmi Piala Dunia 1958. Bola pemenang, yang dinamai Top Star dan dibuat oleh perusahaan dari Angelholm, jadi yang pertama digunakan di Piala Dunia dengan memiliki 24 panel.

Top Star adalah bola pertama yang dipakai lebih dari satu edisi Piala Dunia. Kisah sejarah bola ini akan berlanjut di bawah ini.

Photo credit: MDBR / Wikipedia

Sebelum Jabulani, ada Crack. Ini adalah bola yang dipilih untuk pertama kalinya di Cile pada 1962, namun tidak diterima secara universal.

Crack, dibuat oleh perusahaan Cile Custodio Zamora, memiliki 18 panel tetapi fitur yang melekat tersebar dengan tidak teratur. Beberapa heksagonal, beberapa lagi persegi panjang dan begitu seterusnya. Semuanya dijahit bersama secara manual.

Tidak semua tim menyukainya, terutama tim-tim Eropa. Sementara Top Star yang digunakan pada Piala Dunia 1958 telah menjadi bola paling populer di Eropa dan 100 biji dikirim dan dipakai ketika diputuskan bahwa bola Crack tidak memenuhi syarat.

Bagaimanapun, Crack membuat satu inovasi penting dengan memperkenalkan katup pompa latex yang akan diadopsi oleh banyak model setelahnya.

Photo credit: MDBR / Wikipedia

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Piala Dunia selalu menjadi pesta sepak bola terbesar di dunia-baik bagi negara yang bermain di dalam kompetisi ini, atau warga negara lain yang hanya bisa menjadi penonton saja karena timnasnya tidak lolos. Terlepas dari kondisi atau kontroversinya, Piala Dunia pasti tetap disambut meriah. Untuk semakin memeriahkan kompetisi ini, FIFA juga meminta dukungan dari para musisi dunia untuk merilis lagu soundtrack Piala Dunia.

Tradisi ini sudah dimulai sejak Piala Dunia 1962 di Chile, namun lagu-lagu yang dirilis sebenarnya bukan merupakan lagu resmi yang diakui FIFA untuk Piala Dunia. FIFA baru mulai masuk ke urusan ini sejak Piala Dunia 1990 di Italia dengan lagu "To Be Number One" yang dinyanyikan Giorgio Moroder Project. Setelah itu, semakin banyak lagu yang dirilis untuk menyambut Piala Dunia. Bahkan dalam satu gelaran, bisa ada belasan lagu yang dirilis, hingga dijual dalam satu album tersendiri.

Ricky Martin, "La Copa De La Vida" - Piala Dunia 1998

Piala Dunia 1998 di Prancis memiliki keunikan tersendiri karena sang tuan rumah dapat menjadi juara di rumah sendiri. Namun tidak cuma itu saja yang membuat Piala Dunia 1998 berkesan. Lagu "La Copa De La Vida" yang dinyanyikan Ricky Martin juga sangat ikonik. Sama seperti "Waka Waka", lagu ini juga tetap dinyanyikan hingga saat ini. Dengan musik dance yang membuat kita bisa bahagia, "La Copa De La Vida" berhasil menciptakan imajinasi bagaimana kemeriahan Piala Dunia yang sebenarnya.

Tiento & T-Model (1930)

Tidak ada bola resmi untuk Piala Dunia edisi perdana, yang diselenggarakan di Uruguay, 1930. Sebelum laga final, Argentina dan Uruguay berdebat soal siapa yang akan menyuplai bola. Akhirnya, disepakati agar adanya aturan pergantian bola saat istirahat babak pertama.

Kebijakan itu mungkin memiliki pengaruh substansial terhadap hasil pertandingan. Argentina unggul 2-1 di babak pertama sebelum bola dari Uruguay diperkenalkan. Lebih besar dan lebih berat! Tuan rumah pun mampu menceploskan tiga gol untuk keluar sebagai juara.

Bola Argentina dinamai 'Tiento' [tergambar tanpa tali], sementara bola Uruguay disebut 'T-Model' [tergambar dengan tali].

Yang unik dari kedua bola ini adalah cara pembuatannya: jahitan kulit dan digelembungkan dengan tangan. Kedua bola ini akan terasa sangat berat ketika hujan.

Photo credit: Oldelpaso / Wikipedia

Piala Dunia edisi kedua dihelat di Italia, yang kala itu rezim diktator Benito Mussolini tengah berkuasa. Pemerintahannya menghasilkan bola dengan nama Federdale 102, kendati bola lain yang diimpor dari Inggris juga digunakan di turnamen tersebut.

Salah satu inovasi terpenting yang ditampilkan adalah dengan mengganti jahitan kulit dengan kapas, yang jauh lebih lembut dan ringan ketika disundul oleh para pemain.

Akan tetapi, cara pembuatan bola yang sedemikian rupa membuat kontrol kualitas jadi rumit. Bola ini dibuat menggunakan tangan dengan keterampilan inflater untuk menentukan seberapa bulat bola tersebut.

Makanya, sebelum pertandingan, kedua kapten dipanggil lalu ditunjukkan beberapa bola dan diminta memilih mana yang lebih disukai mereka. Alhasil, banyak kekecewaan di zaman Mussolini. Pasalnya, laga final dimainkan dengan menggunakan bola dari Inggris.

Beruntung, bola impor cukup bagus bagi para pemain Italia untuk menjuarai Piala Dunia pertama kalinya.

Photo credit: MDBR / Wikipedia

Allen, sebuah produsen yang berbasis di Paris, mendapat kehormatan jadi perusahaan pertama yang diizinkan untuk mencap bola Piala Dunia 1938 di Prancis dengan merek mereka.

Ini adalah bola yang sama dengan Federale 102 di Italia. Tali kapas tetap dipertahankan, namun terdapat panel ke-13 yang mereka jahit di bola tersebut [sebelumnya, bola biasanya terdiri dari 12 panel].

Perbedaan yang paling signifikan adalah tepi panel pada bola Allen lebih bulat daripada Federale, yang lantas di kemudian hari menjadi tren berlanjut ketika Piala Dunia kembali digelar pasca-Perang Dunia Kedua.

Namun sekali lagi, bola Allen tidak sepenuhnya mendominasi turnamen tersebut. Model 12 dan 18 panel juga disediakan, dengan isunya lagi-lagi tingkat kebulatan bola yang buruk, membuatnya tak dapat diandalkan.

Photo credit: MDBR / Wikipedia

Ada Jeda selama 12 tahun menanti Piala Dunia berikutnya sejak turnamen edisi 1938 lantaran terjadinya Perang Dunia Kedua. Namun di balik rehat panjang itu, ada kemajuan pesat dari produksi bola.

Tetapi faktanya, terobosan besar di edisi 1950 sejatinya telah dibuat di Argentina pada awal 1930 dan tinggal menunggu diresmikan untuk digunakan dalam kompetisi FIFA.

Inovasinya adalah tak lagi memerlukan skill inflater dengan menciptakan lingkup kulit yang tertutup sepenuhnya, tanpa ada lagi jahitan. Bola ini digelembungkan dengan pompa dan jarum melalui katup kecil - persis seperti bola-bola yang digunakan hari ini.

Model Superball yang digunakan pada Piala Dunia 1950 adalah Duplo T. Konsistensi si bola membuatnya jadi model pertama yang digunakan di seluruh pertandingan dalam satu periode turnamen.

Photo credit: MDBR / Wikipedia

Telstar Durlast (1974)

Telstar menjadi fenomena tersendri di eranya dan tidak sepenuhnya dikembangkan kembali untuk turnamen edisi 1974 di Jerman, markas Adidas.

Hanya berganti nama jadi 'Telstar Durlast', tetapi bagian 'Durlast' mencuat pada bola edisi 1970. Nama ini mengacu pada pelapis bola yang dihadirkan untuk melindungi kulit dan memastikannya bertahan dalam cuaca basah.

Dengan penambahan mantel 'Durlast' untuk bola PD 1974, membuatnya berkilau secara khas.

Kabar baiknya bagi Adidas adalah sekarang mereka telah ditetapkan sebagai mitra resmi FIFA dan mereka diizinkan untuk memasang merek mereka pada bola.

Hal itu membuat Telstar Durlast laris manis, dengan bola yang sama di lapangan juga dijual di toko-toko. Kegemilangan Johan Cruyff dan Belanda di turnamen ini membuat bola berada pada desain klasik lainnya.

Photo credit: WorldCupWiki

Adidas memperkenalkan Tango - merujuk pada dansa paling terkenal di Argentina - pada 1978.

Bola ini jadi salah satu yang paling populer yang pernah ada, tetapi Adidas agaknya gugup dalam memperkenalkan desain bola kedua mereka untuk Piala Dunia. Pasalnya, mereka juga memproduksi 'Telstar 1978' sebagai back-up.

Tapi nyatanya Tango punya tampilan menawan, yakni dihilangkannya panel Telstar hitam agar warna putih dominan dengan segitiga hitam diatur dalam pola melingkar, menciptakan efek tertentu ketika bola melintasi rumput.

Terjual dengan kuantitas yang besar, bola ini melejit jadi yang paling dikenal dan favorit di dunia.

Selain desain ikoniknya, bagian yang menghadirkan nostalgia dari Tango adalah fakta bahwa bola ini menandai awal berakhirnya era bola kulit.

Adidas tidak terlalu berlebihan dalam merancang bola untuk edisi 1982 setelah bola sebelumnya menuai sukses besar. Piala Dunia di Spanyol, Tango Espana diperkenalkan.

Tango Espana menampilkan peningkatan-peningkatan tertentu terhadap anti-air, ketahanan bola serta tak lagi membutuhkan lapisan Durlast, sebab cara yang digunakan sekarang dilas dan dijahit secara bersama.

Lapisan poliuretan penangkal air akan ditambahkan dua tahun kemudian, yang membawa kita selangkah lebih dekat dengan tamatnya riwayat bola kulit seperti yang disebutkan sebelumnya - penjabaran lebih lanjut ada pada edisi Piala Dunia berikutnya.

Di samping itu, perbedaan paling mencolok adalah penambahan logo 'tiga daun' Adidas - dikenal dengan istilah 'trefoil'.

Photo credit: Warren Rohner

Azteca bukanlah bola yang cukup mengesankan, tetapi sangat penting dalam sejarah bola Piala Dunia ditinjau dari beberapa alasan.

Adidas - setelah menggunakan kembali Tango di Spanyol - sekali lagi mendesain bola secara khusus untuk tuan rumah, dalam hal ini adalah Meksiko. Tradisi ini akan berlanjut di setiap turnamen dimulai dari sekarang dan seterusnya.

Namun yang lebih penting, ini adalah bola sintetis pertama yang dipakai dalam Piala Dunia.

Daya tarik bola sintetis sangat jelas: kembali ke bentuk aslinya setelah ditendang dan telah diuji lebih baik daripada bola kulit dalam hampir setiap aspek, termasuk anti-air dan ketahanannya.

Desain pola segitiga Azteca dan merek Adidas terinspirasi dari arsitektur dan mural Aztec.

Melanjutkan tren penghormatan terhadap negara tuan rumah, nama bola untuk edisi 1990 di Italia merujuk pada Etruscans, sebuah peradaban kuno Italia.

Yang paling menonjol, gaya 'triads' ala Tango dihiasi dengan kepala singa Etruscan, sebuah seni rupa yang mendapat perhatian khusus pada periode tersebut.

Adidas melanjutkan pengerjaan dengan bahan dan properti yang dibutuhkan untuk mendukung sepenuhnya bola sintetis setelah perhelatan Piala Dunia 1986, dengan Etrusco Unico merupakan pengembangan dari Azteca.

Selama 20 tahun antara 1978 dan 1998, faktanya, hanya akan ada sedikit perubahan dari yang terlihat pada bola resmi Piala Dunia, terlepas dari kenyataan bahwa bola-bola Tango dibuat dengan kulit.

Photo credit: warrenski

Untuk Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Amerika Serikat, Adidas menghadirkan Questra.

Tema kali ini tentang perjalanan ruang angkasa, yang tertuang dalam desain dan upaya untuk membuat si bola jadi lebih futuristik serta memiliki kinerja tinggi di Piala Dunia.

Setelah turnamen yang cukup membosankan di Italia, FIFA berharap bisa membuahkan banyak hal pada helatan kali ini.

Inovasi utama adalah lapisan busa polystyrene pada bagian luar bola, yang membuatnya lebih lembut saat disentuh dan lebih mudah dikendalikan sembari meningkatkan kecepatannya pada saat bersamaan.

Efeknya jelas. Tidak satu pun tim mampu bermain clean sheet pada perempat-final. hanya tiga dari 16 tim yang berhasil melakukannya di putaran pertama babak gugur. Ironisnya, laga final adalah satu dari tiga hasil imbang 0-0 di sepanjang turanmen, tetapi Piala Dunia edisi kali ini mencatatakan skor tertinggi sejak 1982 dan menampilkan sejumlah gol spektakuler.

Piala Dunia disiarkan dalam tv berwarna untuk pertama kalinya pada 1970. Namun, tidak sampai 1998, bola pun mengikuti kemajuan yang sama.

Adidas Tricolore diperkenalkan pada Piala Dunia 1998 di Prancis, yang merupakan bola pertama dengan menggunakan desain multi-warna. Ini mempertahankan gaya Tango, tetapi seperti namanya, menghadirkan warna merah, biru dan putih untuk mencocokkan dengan bendera tuan rumah.

Ada peningkatan performa, dengan lapisan busa yang telah diperkenalkan pada 1994 dan dikembangkan lebih lanjut, membuat bola jadi semakin lembut dan lebih gesit.

Tetapi aspek yang paling mencolok dari Tricolore adalah desainnya.

Pengenalan warna menjadikan Adidas membuka mata dengan kemungkinan baru dan publik akan melihat pola tradisional Tango ditinggalkan di perhelatan empat tahun kemudian.

Photo credit: Getty Images

Dengan Fevernova, yang dibuat untuk Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, Adidas mulai benar-benar bereksperimen.

Mereka melakukannya untuk pertama kali dalam desain bola, menghilangkan tampilan tradisional ala Tango untuk sebuah bola kosong yang diberi pola segitiga hijau, emas dan merah yang lebih besar.

Namun Adidas juga terus mengubah berbagai hal dalam aspek teknis, dengan Fevernova dikenang oleh para pemain lantaran bola yang terasa jauh lebih ringan dibanding model-model sebelumnya, sekalipun telah mencapai batas atas berat yang ditetapkan oleh FIFA.

David Beckham, duta Adidas yang membantu menguji bola Fevernova, mendukung klaim bahwa bola ini sudah presisi sedemikian rupa yang pernah dibuat.

Di sisi lain, Gianluigi Buffon melabelinya sebagai "bola dengan pantulan yang gila".

Photo credit: Getty Images

Teamgeist, yang berarti spirit tim, menggambarkan tradisi permainan kolektif setiap individu Jerman, yang menjadi tuan rumah.

Kemajuan yang paling kentara pada 2006 adalah pengenalan desain 14 panel dengan jahitan yang sedikit, yang dimaksudkan agar bola lebih bulat dan lebih konsisten. Saat pengujian, mendapatkan penilaian lebih baik dari bola-bola yang beredar di dunia.

Namun, tetap saja tidak semua pemain menyukainya.

Beberapa pemain komplain karena adanya efek 'knuckleball' ketika berada di udara. Mereka mengklaim bola jadi tidak terkendali di situasi tersebut. Hal ini tergambar saat laga pembuka Piala Dunia, ketika Philipp Lham dan Torsten Frings mencetak gol spektakuler yang tampak berbelok arah saat di udara.

Adidas memproduksi bola costum, dicetak dengan menampilkan rincian pertandingan pada setiap bentrokan di turnamen ini. Selain itu, mereka juga memperkenalkan versi emas - 'Teamgeist Berlin' - untuk partai puncak.

Photo credit: Getty Images

Pada 2010, segala sesuatunya menjadi sangat menarik.

Jabulani mungkin jadi bola paling masyhur yang pernah dibuat. Adidas mencoba untuk mengkreasi bola yang lebih bulat dari sebelumnya dengan kembali meningkatkan sejumlah panel, dari berjumlah 14 yang melekat di Teamgeist jadi hanya delapan untuk Jabulani.

Namun, menurut para kiper, bola ini jadi lebih sulit diprediksi.

Julio Cesar membandingkan Jabulani dengan bola murahan yang dijual di pasar, sementara Iker Casillas menyebutnya sebagai bola "mengerikan". Sebutan-sebutan ini datang karena pengaruh yang dihadirkannya saat melakukan passing dan tembakan, membuat si bola menuai banyak kritik selama fase grup yang terbilang membosankan.

Adidas pun merespons dengan mengklaim pihaknya sudah menguji bola selama enam bulan dan menyebut jika karyanya telah mendapatkan pujian dari para pemain yang bersponsor Adidas seperti Frank Lampard dan Michael Ballack.

Pada akhirnya, dibutuhkan penelitian NASA untuk sampai ke bagian akar masalah ini. Mereka mengungkapkan jika Jabulani "tidak beraturan" [saat gerakan di udara] pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan bola-bola sebelumnya karena permukaannya yang lebih halus dengan lapisan yang lebih tipis.

Terdengar bagus dalam hal teori, tetapi masalahnya ketika situasi seperti tendangan bebas langsung, cenderung bergulir pada kecepatan yang sangat tinggi, sehingga efeknya lebih terlihat saat diterapkan di lapangan.

Photo credit: Getty Images

Jabulani telah menjadi mimpi buruk bagi Adidas, sehingga untuk perhelatan 2014 di Brasil, mereka mengklaim bola kali ini lebih teruji dari sebelumnya.

Bola itu dinamakan Brazuca, kata slang dari 'Brazilian' yang menurut FIFA adalah "kebanggaan nasional dengan cara hidup ala orang Brasil". Bola ini menampilkan multi-warna yang meniru pita khas paling populer di Brasi.

Sekali lagi, ada pengurangan jumlah panel pada bola, dengan Brazuca hanya memiliki enam panel.

Bola tersebut dikirim ke seantero penjuru dunia untuk para pemain, tim dan asosiasi negara masing-masing untuk pengujian dan memberi respons sebelum turnamen digelar. Adidas bahkan mengirim versi tersembunyi untuk digunakan dalam beberapa laga di liga tertentu.

Lebih sedikit kontroversi yang timbul dari Brazuca dan diadopsi oleh sejumlah liga, termasuk Bundesliga dan MLS.

Photo credit: Getty Images

Pada November 2017, Adidas merilis Telstar 18 - bola resmi Piala Dunia 2018 di Rusia.

Ini adalah reinkarnasi dari bola pertama Adidas yang digunakan pada Piala Dunia, yakni si klasik Telstar 1970. Ini juga jadi bola pertama turnamen dengan dominasi warna hitam dan putih sejak 1994.

Satu-satunya yang berwarna menyala pada Telstar 18 adalah lambang emas Adidas. Telstar dan logo Piala Dunia dicetak pada permukaan putih bola, dengan bagian hitam diberi gradien dan efek mosaik.

Seperti Brazuca, Telstar 18 hanya memiliki enam panel tetapi seluruhnya disusun dalam bentuk yang gres dan memberi efek visual lebih seperti bola 32 panel pada edisi 1970.

Bola akan diuji secara ekstensif menjelang turnamen dimulai dan telah digunakan di berbagai kompetisi level muda [dengan desain yang berbeda], termasuk pada Piala Dunia U-20.

Kendati begitu, bola ini telah menuai sejumlah kritik. Kiper Spanyol David De Gea dan Pepe Reina mengklaim bola ini "aneh" dan lebih susah untuk digenggam dibanding bola lainnya.

Kiper Jerman Marc-Andre ter Stegen juga melayangkan kritik serupa, tetapi dia lebih bersikap positif dengan menilai para penjaga gawang akan terbiasa seiring berjalannya waktu.

Photo credit: Getty Images

The Cup of Life alias La Copa de la Vida dinyanyikan Ricky Martin untuk Piala Dunia 1998. Lagu ini dianggap sebagai lagu Piala Dunia terbaik karena mendapat beberapa penghargaan, seperti di Lo Nuestro Awards dan El Premio Awards 1999 serta mendapat pengakuan di BMI Latin Awards 1999.

Musik energik dalam lagu ini berasal dari unsur samba dan budaya pop Latin. The Cup of Life diproduksi setelah FIFA menginginkan lagu kebangsaan yang disesuaikan dengan Piala Dunia 1998.

Lagu itu juga ditampilkan di album studio Martin, Vuelve (1998). Sejak saat itu, lagu ini menjadi salah satu lagu kebangsaan olahraga.

Waka Waka (This Time for Africa) milik Shakira juga menjadi lagu terbaik Piala Dunia yang sangat fenomenal. Lagu ini membuat pendengar reflek menggerakkan tubuh mengikuti iramanya.

Hingga saat ini, musik video Waka Waka menjadi salah satu video yang paling banyak dilihat di YouTube, yakni mencapai 3,3 miliar. Lagu ini memiliki sejarah kompleks yang awalnya didasarkan pada lagu makossa Kamerun berjudul Zamina mina (Zangaléwa) oleh Golden Sounds.

Lagu tersebut digunakan di beberapa negara Afrika sebagai lagu berbaris militer atau seruan unjuk rasa. Sementara Waka Waka dimaksudkan sebagai seruan menyatukan para juara sepak bola.

We are One atau Ole-Ole adalah lagu resmi Piala Dunia 2014 Brasil. Lagu tersebut diproduksi oleh Pitbull, Jennifer Lopez, dan penyanyi Brazil Claudia Leitte.

Beberapa artis terkenal dunia andil dalam penulisan liriknya, yaini Sia, Danny Mercer, RedOne, Cirkut, dan lainnya. Liriknya inklusif dan berfokus pada esensi olahraga, sehingga menyatukan semua orang.

Bola.com, Jakarta - Logo resmi Piala Dunia Bola Basket FIBA ​​2023 telah resmi diperkenalkan pada hari Jumat 4 Desember 2020. Dalam penyelenggaraan kali ini FIBA ​​meluncurkan tema yang segar pada logo yang secara resmi digunakan pada ajang yang mana Indonesia dipercaya sebagai salah satu dari tiga tuan rumah bersama.

FIBA luncurkan logo resmi Piala Dunia Bola Basket 2023 yang digelar di Indonesia dan dua negara lainnya, Jumat (4/12/2020). Ada tiga elemen kunci yang menjadi konsep utama, yang merupakan bagian dari kampanye FIBA ​​#Don'tMissABeat.

Tiga elemen kunci yang menjadi dasar dari lahirnya logo Piala Dunia Bola Basket kali ini adalah Hati, Trofi Naismith dan tahun 2023.

Hati yang melambangkan semangat permainan Trofi Naisbitt adalah impian semua partisipan FIBA ​​World Cup. Sedangkan angka 23 mewakili tahun saat kejuaraan ini berlangsung di tiga negara tuan rumah Filipina, Jepang dan Indonesia.

FIBA World Cup 2023 meneguhkan 25 Agustus hingga 10 September 2023 pada tiga kota yakni Manila, Okinawa dan Jakarta. Fase grup akan berlangsung di tiga kota tersebut, sementara babak akhir digelar di Manila.

"Logo FIBA ​​World Cup 2023 yang melambangkan kecintaan kami pada permainan seperti yang diatur panitia penyelenggara dan FIBA, serta mewakili visi dan semangat acara yang menyatukan tiga negara untuk pertama kalinya," kata Sekjen FIBA, Andreas Zagklis.

Atlet basket Indonesia, Daniel Wenas, berikan kunci sukses dirinya bisa berprestasi di IBL.

Anda mungkin ingin melihat